![]() |
Wuling EV VAN: Mobil Listrik Komersial yang Siap Guncang Pasar Indonesia (Pict: detik.com) |
Wuling EV VAN: Mobil Listrik Komersial yang Siap Guncang Pasar Indonesia
Garasidigital - Wuling akhirnya memperkenalkan kendaraan komersial listrik
penuh mereka ke pasar Indonesia. Tapi jangan salah kira, ini bukan sabun cuci
piring Sunlight, ya!
Meski banyak yang keliru dengar di awal, nama “Sunlight” ini
memang ada hubungannya dengan nama asli mobil ini di Tiongkok, yaitu Wuling
Yang Guang, yang juga dikenal sebagai Wuling Sunlight EV.
Untuk sekarang, Wuling Indonesia memperkenalkannya sebagai EV VAN atau kadang disebut EV F Van. Apakah nanti namanya bakal resmi jadi Wuling EV VAN di Indonesia?
Bisa jadi, tapi seperti kita tahu, nama bisa berubah ketika sudah masuk pasar domestik. Contohnya saja Wuling Bingo yang namanya berubah ketika resmi dijual di sini. Jadi, ya kita tunggu saja kejutan dari Wuling.
Kenapa Wuling Masuk ke Segmen Van Listrik Komersial?
Alasan paling logis dan terlihat nyata adalah pasarnya sudah
mulai terbuka. Kita lihat saja tetangga sebelah seperti DFSK yang sudah mulai
laku dan sering terlihat di jalanan.
Selain itu, Photon juga sudah ikut main di segmen ini dengan
kendaraan listrik komersialnya. Artinya, penetrasi pasar kendaraan listrik
komersial makin berkembang, dan Wuling enggak mau ketinggalan.
Dengan permintaan yang terus meningkat, khususnya dari
perusahaan-perusahaan logistik dan distribusi yang ingin menekan biaya
operasional, Wuling melihat ini sebagai peluang emas.
Mobil listrik itu irit, perawatannya murah, dan ideal banget
buat jalur tetap harian kayak pengantaran barang atau penumpang.
Dimensi dan Spesifikasi Wuling EV VAN
Wuling EV VAN ini punya dimensi yang terbilang besar untuk
kelasnya. Panjangnya mencapai 5 meter lebih sedikit, dengan lebar sekitar 1,8
meter. Ruang kabin yang luas menjadikannya sangat cocok untuk digunakan sebagai
mobil angkut barang atau penumpang dalam jumlah banyak.
Bagian yang paling ditunggu-tunggu dari kendaraan listrik
tentu saja adalah kapasitas baterai dan jarak tempuhnya.
Wuling EV VAN dibekali dengan baterai 56,2 kWh yang mampu
menempuh jarak hingga 400 km berdasarkan standar CLTC. Ini sangat impresif
untuk kendaraan di kelas komersial.
Untuk pengisian daya, kamu bisa pakai dua metode:
- DC
fast charging: dari 30% ke 80% hanya dalam 30 menit.
- AC
charging: dari 20% ke 100% butuh waktu sekitar 7,5 jam.
Kalau soal performa, jangan remehkan! Wuling EV VAN punya
tenaga 100 horsepower dan torsi hingga 220 Nm, lebih besar dibandingkan mobil
bensin komersial seperti Carry atau Grand Max.
Dan yang paling seru buat para pecinta rear wheel drive,
mobil ini sudah mengusung penggerak roda belakang. Mantap banget buat nanjak!
Desain Luar Keren dan Fungsional
Desain Wuling EV VAN punya sentuhan khas Eropa. Di bagian
belakang, pintunya pakai model split door ala kulkas dua pintu—mirip mobil
komersial Eropa seperti Mercedes-Benz Sprinter atau Renault van. Keren dan
fungsional!
Ban-nya pakai profil 195/70 R15, dengan velg kecil tapi
tapak ban tebal—pas banget buat bawa beban berat. Suspensinya di belakang pakai
per daun, khas kendaraan komersial. Jadi memang bukan buat kenyamanan, tapi
buat ketahanan dan daya angkut.
Untuk versi awal yang ditampilkan, unit ini masih produksi
dari China. Hal ini bisa dilihat dari setir kiri, pintu geser cuma di sisi
kanan, dan emblem bertuliskan bahasa Mandarin.
Tapi kabarnya, nanti ketika sudah dirakit di Indonesia,
bakal ada dua varian: blind van dan van dengan kaca jendela seperti yang
ditampilkan sekarang.
Bagian Depan Futuristik Tapi Sederhana
Muka depannya ganteng banget! Desainnya clean dan
futuristik, khas EV banget. Lampu utamanya sudah pakai proyektor, walau sein
dan lampu senja masih bohlam. Apakah LED? Belum dipastikan karena unit belum
bisa dinyalakan.
Bagian bumper kiri-kanan juga punya lubang beneran, bukan
cuma gaya-gayaan, tapi memang membantu mengurangi koefisien drag dan membantu
efisiensi baterai.
Interior Simpel Tapi Efisien
Sayangnya interior belum bisa kita lihat langsung karena
kaca filmnya gelap banget. Tapi dari versi internasionalnya, kita bisa tahu
bahwa desain interiornya sangat minimalis.
Dashboard-nya polos, tanpa banyak tombol atau fitur canggih.
Speedometer masih analog, dan head unit cuma single din. Setir juga polos,
tanpa banyak switch tambahan.
Ini menunjukkan bahwa fokus utama dari Wuling EV VAN adalah fungsi,
bukan gaya. Dan memang seharusnya begitu, mengingat ini kendaraan perang (baca:
komersial) bukan kendaraan santai.
Wuling EV VAN, Siap Lawan DFSK dan Photon?
Melihat semua fitur dan potensi yang ditawarkan Wuling EV
VAN, pertanyaannya adalah: berapa harga yang cocok?
Kalau dibandingkan dengan DFSK Gelora E atau Photon yang
sudah lebih dulu masuk pasar, Wuling harus bisa kasih harga kompetitif agar
bisa rebut hati pasar fleet dan logistik.
Tapi kalau bicara untung-rugi, kendaraan listrik komersial
itu jelas lebih untung dalam jangka panjang. Enggak perlu ganti oli, jarang
servis, hemat bensin, dan biaya perawatan jauh lebih murah. Cocok buat kamu
yang punya bisnis pengiriman, rental, atau shuttle service.
Wuling EV VAN hadir sebagai jawaban atas kebutuhan kendaraan
komersial yang efisien, bertenaga, dan ramah lingkungan. Dengan jarak tempuh
panjang, tenaga besar, dan desain yang fungsional, mobil ini bisa jadi game
changer di pasar van listrik Indonesia.
Sekarang tinggal nunggu tanggal rilis resminya dan tentu
saja... harganya! Apakah kamu tertarik menjadikan Wuling EV VAN sebagai armada
bisnis kamu? Tulis di kolom komentar, ya!(***)