Review Kawasaki W175 L Injeksi 2024, Motor Klasik Rasa Modern?

 

Pict: OtoNation

Review Kawasaki W175 L Injeksi 2024, Motor Klasik Rasa Modern?

GarasiDigital – Buat kamu yang doyan motor klasik tapi pengen teknologi kekinian, Kawasaki W175 L Injeksi bisa jadi jawaban.

Nah, yuk kita bahas gimana rasanya pakai si W175 L Injeksi ini secara detail tapi dengan gaya ngobrol santai ala pecinta roda dua!

Harga

Uniknya, versi injeksi ini justru lebih murah dari versi Cafe, walau teknologinya lebih maju. W175 L Injeksi dibanderol Rp35,9 juta, sedangkan versi Cafe tembus Rp36,4 juta. Tapi jangan langsung bingung, karena versi Cafe punya banyak aksesori tambahan—total ada tujuh item!

Mulai dari windshield ala cafe racer, emblem embos 3D, tankpad eksklusif, jok kulit coklat dengan motif unik, spatbor belakang model buntung, hingga cover knalpot beraksen chrome. Jadi wajar kalau lebih mahal.

Tampilan dan Warna

Soal warna, versi injeksi cuma punya satu: hitam doang, simpel dan klasik banget. Sebaliknya, W175 Cafe punya pilihan warna lebih menarik, kayak biru dan silver untuk versi 2024. Versi kuning juga masih ada dari rilisan 2023.

Dari tampilan, Kawasaki W175 L Injeksi ini lebih sederhana. Velg masih chrome biasa, jok polos, dan nggak ada embel-embel fancy. Tapi buat yang lebih mikirin fungsi daripada gaya, ini udah cukup banget.

Mesin dan Performa

Ngomongin soal mesin, secara spesifikasi sama persis kayak versi karburator. Masih pakai mesin SOHC dua klep, kapasitas 177cc, dan transmisi 5-speed. Bedanya cuma di sistem bahan bakarnya aja.

Versi injeksi udah pakai sistem injeksi close loop, lengkap dengan catalytic converter dan O2 sensor. Hasilnya? Waktu dinyalain pagi-pagi, tinggal tekan tombol starter langsung nyala tanpa perlu cuk segala. Gampang banget buat dipakai harian.

Respons gas di putaran bawah juga terasa lebih halus dan nggak jedug-jedug. Terutama pas macet-macetan, motor ini enak banget diajak jalan pelan-pelan. Tapi di sisi lain, akselerasi versi injeksi ini sedikit lebih lambat dibanding karburator.

Kenapa? Karena bobotnya lebih berat sekitar 9–10 kg, yaitu 135 kg dibanding 126 kg di versi Cafe. Buat motor dengan tenaga nggak terlalu besar, beda 10 kg itu cukup terasa.

Kecepatan dan Transmisi

Soal top speed, versi injeksi sempat menunjukkan 113 km/jam di speedometer. Tapi pas dicek pakai GPS, justru sedikit lebih pelan dibanding karburator. Bukan masalah besar sih, karena kenyataannya motor ini bukan buat kebut-kebutan.

Transmisinya sama-sama 5-speed dan perpindahan giginya empuk. Sayangnya, kadang suka nyangkut di netral. Jadi, pas pindah dari gigi 2 ke 1 atau sebaliknya, harus benar-benar ditekan tegas biar nggak nyangkut dan malah bikin mesin “teriak”.

Konsumsi BBM

Nah, kabar baiknya, versi injeksi ini lebih irit. Dari pengujian, konsumsi BBM-nya tembus 38 km/liter, sedangkan versi Cafe cuma 36,5 km/liter.

Tapi perlu diingat, tangki versi injeksi lebih kecil, cuma 12 liter karena sebagian ruang di bawah tangki diisi fuel pump dan modul ABS. Sedangkan versi karburator masih 13,5 liter. Jadi meski irit, kamu bakal lebih sering mampir ke pom bensin.

Getaran dan Kenyamanan

Sayangnya, dua-duanya masih punya satu kekurangan: getaran. Di atas 80 km/jam, getaran mulai terasa di tangan, kaki, dan footstep.

Mungkin karena desain mesin dan crankshaft-nya belum diperbarui dari versi awal. Jadi, motor ini lebih cocok buat cruising santai di kecepatan sedang.

Kalau mau nyaman, pakai gigi tinggi dan jaga kecepatan di bawah 80 km/jam. Di situ mesinnya halus, tenaga cukup, dan getaran minim.

Kenyamanan Berkendara

Riding position-nya juga patut diacungi jempol. Stang-nya lebih tinggi dibanding versi SE atau Cafe, bikin posisi duduk lebih tegak dan nyaman buat harian. Buat yang sering kena macet, ini nilai plus banget karena tangan nggak cepet pegal.

Jadi, mending pilih yang mana? Kalau kamu butuh motor harian yang praktis, irit, dan gampang dinyalain tanpa ribet, Kawasaki W175 L Injeksi adalah pilihan terbaik.

Tapi kalau kamu lebih mementingkan gaya, tampilan klasik maksimal, dan lebih suka modifikasi, versi Cafe bisa jadi pilihan meski harus merogoh kocek lebih dalam.

Intinya, dua-duanya punya kelebihan masing-masing. Tinggal kamu lebih prioritasin fungsi atau gaya. Yuk, tulis di kolom komentar versi mana yang paling cocok buat kamu!***

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال