![]() |
TIPS DAPETIN Laptop 10 Jutaan Bisa Setara 30 Jutaan? Ini Rahasianya! (Orbit Komputer) |
Garasi Digital ID – Lo pernah mikir nggak sih, masa iya
laptop harga 10 jutaan bisa punya standar kayak laptop harga 30 jutaan?
Kedengerannya agak mustahil ya. Tapi ternyata, hal itu bisa terjadi, dan
jawabannya ada di satu hal kecil yang sering kita abaikan, tidak lain yaitu Label
Intel Evo.
Yup, label kecil yang nempel di body laptop itu ternyata
punya pengaruh besar banget. Tapi sebelum kita bahas lebih jauh, yuk kita lihat
dulu perbandingan antara dua laptop yang jadi contoh.
Acer Aspire Vero AV14 VS Asus Zenbook 14 Pro Duo OLED
Pertama, ada Acer Aspire Vero AV14 yang harganya sekitar 10
juta. Laptop ini pake prosesor Intel Core i5-1235U, RAM 8GB LPDDR4, dan udah
cukup oke buat kebutuhan sehari-hari.
Lawan tandingnya adalah Asus Zenbook 14 Pro Duo OLED, laptop
30 jutaan yang udah pake prosesor Intel Core i7-12700H, RAM 16GB LPDDR5, dan
punya GPU RTX. Speknya jelas beda jauh ya. Tapi anehnya, dua laptop ini
sama-sama punya label Intel Evo. Nah, di sinilah keajaiban dimulai.
Apa Itu Intel Evo?
Intel Evo itu semacam “cap kualitas” dari Intel. Bukan
sekadar stiker lucu, tapi bukti kalau laptop tersebut udah lolos berbagai uji
coba dan standar tinggi dari Intel. Jadi, laptop yang punya label ini udah
dipastikan:
- Ringan
(di bawah 1,5 kg)
- Tipis
(kurang dari 15 mm)
- Punya
baterai tahan lama (minimal 9 jam untuk layar Full HD)
- Booting
cepet (wake from sleep di bawah 1 detik)
- Harus
pakai prosesor Intel Core generasi ke-12 atau lebih baru (hybrid
architecture)
- SSD
wajib NVMe, bukan SSD SATA apalagi HDD
- RAM
minimal 8GB dual-channel (bukan single channel yang bikin lemot)
- Wajib
punya port Thunderbolt 4
- Wajib
ada biometric security (sidik jari atau face unlock)
- Kamera
minimal 1080p (meski masih ada yang ngeyel pake 720p)
- Mikrofon
dengan fitur noise cancellation
Acer yang “Sederhana” Tapi Juara
Walaupun dari spek kelihatan biasa aja, Acer Aspire Vero
bisa dibilang pemenang sejati. Beratnya ringan banget, desainnya minimalis, dan
semua syarat dari Intel Evo dipenuhin. Bahkan buat webcam aja, dia udah 1080p,
sedangkan si Asus yang 30 juta malah masih 720p. Aneh kan?
Dan bukan cuma itu, karena udah pakai SSD NVMe dan RAM dual
channel, performanya jadi sat-set banget buat kerja multitasking, buka aplikasi
berat, sampai video call di kafe yang berisik. Apalagi udah ada dynamic
background suppression buat mikrofon. Jadi suara bising kayak hilang gitu aja.
Jadi, Perlu Laptop Mahal?
Nah, ini poin pentingnya. Label Intel Evo ngasih jaminan
bahwa meskipun laptop lo nggak mahal-mahal amat, lo tetep dapet pengalaman yang
nggak bikin kesel: gak lemot, baterai awet, koneksi kenceng, dan build-nya juga
enak dibawa ke mana-mana.
Harga 30 juta? Itu bonus kenikmatan tambahan aja kayak layar
OLED, bodi metal, speaker Harman Kardon, atau layar kedua. Tapi buat urusan
performa dasar, laptop 10 jutaan dengan label Evo udah cukup banget.
Jadi kesimpulannya kalau kalian mau laptop buat kerja,
kuliah, atau daily use, coba deh cari yang udah berlabel Intel Evo. Nggak harus
mahal, yang penting udah lolos standar ketat dari Intel. Biar nanti lo nggak
nyesel beli laptop yang ternyata lemot, berat, dan cepet lowbat.
Jadi, bukan soal mahalnya laptop, tapi soal standar kualitasnya. Dan Intel Evo ini, bisa jadi senjata rahasia lo buat pilih laptop yang bener-bener worth it!***